 |
Nurul Fitriyah, mahasiswi UI yang hilang
|
Kasus hilangnya Nurul Fitriyah (23), mahasiswi farmasi pasca sarjana,
Universitas Indonesia (UI) hingga kini masih menjadi tanda tanya.
Kapolresta Depok
Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, mengatakan pihaknya masih terus
melakukan penelusuran dan pengembangan. Salah satunya adalah dengan
memeriksa rekan sekamar korban di kosan, Wulan, yang juga teman satu
kampungnya.
“Saya belum bisa memberikan komentar banyak. Namun kami menduga, korban memilki masalah persaingan di kuliah atau bisa jadi yang paling berat ialah masalah pemahaman agama. Semua itu bisa terjadi, tapi yang jelas kasusnya masih terus kami kembangkan,” kata Mulyadi kepada VIVAnews.
Huzaimah (40), penjaga Wisma Padusi, tempat korban kos, mengatakan selain dikenal pendiam dan sulit bergaul, Nurul merupakan sosok yang sangat misterius.
“Saya belum bisa memberikan komentar banyak. Namun kami menduga, korban memilki masalah persaingan di kuliah atau bisa jadi yang paling berat ialah masalah pemahaman agama. Semua itu bisa terjadi, tapi yang jelas kasusnya masih terus kami kembangkan,” kata Mulyadi kepada VIVAnews.
Huzaimah (40), penjaga Wisma Padusi, tempat korban kos, mengatakan selain dikenal pendiam dan sulit bergaul, Nurul merupakan sosok yang sangat misterius.
“Selama dia ngekos di
sini sekitar tiga bulan lalu, sama sekali tidak pernah tegur-teguran
dengan saya. Menyapa pun tidak. Benar-benar tertutup,” tutur wanita yang
akrab disapa Imah tersebut.
Saat menghilang sekitar pukul 08.00, 16 Juni lalu, Nurul sama sekali tak membawa barang berharga. Ia terlihat seolah ingin ke luar mencari makan dan tak ada tanda-tanda mencurigakan sama sekali. “Kata mbak Wulan (teman sekamarnya) saat itu dia sempat berpapasan ketika baru keluar dari kamar mandi. Waktu itu, Nurul tidak terlihat bawa gembolan atau tas. Mbak Wulan pun mengira dia hanya mau nyari sarapan, eh tahunya sampai sekarang tidak pulang.”
Lebih lanjut Imah menambahkan, selama tinggal di kosan Padusi Jalan H. Mahali, Pondok Cina, Beji, Depok. Nurul hanya terlihat berkomunikasi dengan Wulan. Selain itu, Nurul tak pernah terlihat mempunyai teman lain, apalagi cowok.
“Yang saya tahu sih Nurul enggak pernah diantar cowok. Seperti yang saya bilang, dia itu tertutup banget,” tandasnya.
Kabar hilangnya Nurul ini
mencuat setelah Nadiroh, ibundanya melapor ke Mapolresta Depok pada
akhir Juni lalu. Sebelum kehilangan kontak dengan keluarga, gadis
berjilbab itu sempat berucap akan cuti untuk pulang ke Tegal.Saat menghilang sekitar pukul 08.00, 16 Juni lalu, Nurul sama sekali tak membawa barang berharga. Ia terlihat seolah ingin ke luar mencari makan dan tak ada tanda-tanda mencurigakan sama sekali. “Kata mbak Wulan (teman sekamarnya) saat itu dia sempat berpapasan ketika baru keluar dari kamar mandi. Waktu itu, Nurul tidak terlihat bawa gembolan atau tas. Mbak Wulan pun mengira dia hanya mau nyari sarapan, eh tahunya sampai sekarang tidak pulang.”
Lebih lanjut Imah menambahkan, selama tinggal di kosan Padusi Jalan H. Mahali, Pondok Cina, Beji, Depok. Nurul hanya terlihat berkomunikasi dengan Wulan. Selain itu, Nurul tak pernah terlihat mempunyai teman lain, apalagi cowok.
“Yang saya tahu sih Nurul enggak pernah diantar cowok. Seperti yang saya bilang, dia itu tertutup banget,” tandasnya.
sumber:viva.co.id
