BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ubi
jalar atau ketelarambat diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan
pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru,
Polinesia, dan Amerika bagian tengah.
Ubi
jalar muulai menyebar keseluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika,
diperkirakan pada abad ke- 16. Penyebaran ubi jalar pertama kali terjadi ke
spanyol melalui Tahiti, kepulauan Guam, Fiji, dan Selandia Baru.
Pada
tahun 1960-amn penanaman ubi jalar sudah meluas hampir di semua provinsi di
Indonesia. Daerah sentra produksi ubi jalar pada mulanya terpusat di Pulau
Jawa, terutama Kabupaten Bogor, Garut, Bandung, Kuningan, Serang, Sukabumi,
Purwakarta dll.
PERUMUSAN MASALAH
1.
Untuk mengetahui
analisa usahatani tanaman ubi jalar
2.
Untuk mengetahui asal
dari tanaman ubi jalar
3.
Untuk mengetahui cara
budi daya tanaman
KEGUNAAN
Tujuan
makalah ini untuk mengetahui bagaimana cara menghitung analisa usaha tani dari
tanaman ubi jalar sehingga kita tahu bagaimana cara menghitung untung atau rugi
dari setiap usaha yang kita jalankan khususnya pada usaha di bidang pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TAKSONOMI
Dalam sistematika ( taksonomi ) tumbuhan,
tanaman ubu jalar diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledone
Ordo :
Convolvulales
Famili :
Convolvulaceae
Genus :
Ipomea
Spesies :
ipomea batatas L. Sin. Batatas edulis Choisy.
Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim
yang memiliki susunan tubuh utama terdiri dari batang, ubi, daun, bunga, buah.
B. MORFOLOGI
1.
Batang
Batang
tanaman berbentuk bulat, tidak berkayu, berbuku-buku, dan tipe pertumbuhan
tegak atau merambat. Panjang batang tanaman merambat antara 2m-3m dan pada tipe
tegak antara 1m-2m.ukuran batang dibedakan menjadi 3 macam yaiti : besar,
sedang, dan kecil. Warna batang biasanya hijau tua sampai keungu-unguan.
2.
Ubi
Bentuk
ubi biasanya bulat sampai lonjong dengan permukaan rata sampai tidak rata.
Bentuk ubi yang ideal adalah lonjong agak panjang dengan berat antara 200g -
250g per ubi. Kulit ubi biasanya berwarna putih, kuning, ungu kemerah-merahan,
struktur kulit ubi antara tipis sampai dengan tebal dan biasanya bergetah.
3.
Daun
Daun
berbentuk bulat sampai lonjong dengan tepi rata atau berlekuk dangkal sampai
berlekuk dalam, sedangkan bagian ujung daun meruncing. Helaian daun berukuran
lebar, menyatu mirip bentuk jantung, namun ada pula yang bersifat menjari. Daun
biasanya berwarna hijau tua atau hijau kekuning-kuningan.
4.
Bunga
Bunga
ubi jalar berbentuk mirip “ terompet “ tersusun dari lima helai daun mahkota,
lima helai daun bunga, dan satu tangkai putik. Mahkota bunga berwarna putih
atau putih keungu-unguan. Bunga ubi jalar mekar pada pagi hari mulai pukul
04.00-11.00.bila terjadi penyerbukan buatan, bunga akan membentuk buah.
5.
Buah
Buah
ubi jalar berbentuk bulat berkotak tiga, berkulit keras, dan berbiji.
C. SYARAT TUMBUH
1.
keadaan iklim
Tanaman
ubi jalar dapat beradaptasi terhadap lingkungan tumbuh karena daerah penyebaran
terletak pada 30º Lintang Utara dan 30º Lintang Selatan. Di Indonesia yang
beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga
ketinggian 500 m dpl. Daerah yang paling ideal untuk mengembangkan ubi jalar
adalah daerah bersuhu antara 21ºC - 27ºC, yang mendapat sinar matahari 11 – 12
jam/hari, berkelembapan udara ( RH ) 50% - 60%, dengan curahy hujan 750 mm –
1.500 mm per tahun.
2.
keadaan tanah
Hampir
setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubi jalar. Jenis tanah
yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan
organik, aerasi serta drainasenya baik, dan mempunyai derajat keasaman tanah
(pH ) 5,5-7,5.
D. TEKNIK BUDIDAYA
1.
Penyiapan bibit
Tata
cara penyiapan bibit ubi jalar
-
Tentukan tanaman yang
sudah berumur 2bln atau lebih, keadaan pertumbuhannya sehat dan normal
-
Potong batang tanaman
untuk dijadikan setek batang sepanjang 20cm-25cm dengan menggunakan pisau yang
tajam, dan dilakukan pada pagi hari
-
Kumpulkan setek pada
suatu tempat kemudian buang sebagian daunnya untuk mengurangi penguapan yang
berlebihan
-
Ikat bahan tanaman ( bibit ) rata-rata 100 setek/ikatan lalu
simpan ditempat yang teduh selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk
2.
Penyiapan lahan
Penyiapan
lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat tanah tidak terlalu basah
atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak rusak, lengket ataukeras.
Penyiapan lahan dapat dilakukan sebagai berikut :
-
Tanah diolah terlebih
dahulu hingga gembur, kemudian dibiarkan selama ±1 minggu. Tahap berikutnya
tanah dibentuk guludan-guludan.
-
Tanah langsung diolah
bersama an dengan pembuatan guludan-guludan.
Ukuran
guludan disesuaikan dengan keadaan tanah. Pada tanah yang ringan ( pasir mengandung liat ) ukuran guludan
adalah lebar bawah ± 60cm, tinggi 30cm-40cm, dan jarak antara guludan
70cm-100cm
4.
Penanaman
Tahap-tahap penanaman
ubi jalar yaitu :
-
Buat larikan-larikan
dangkal arah memanjang disepanjang puncak guludan dengan cangkul sedalam 10cm,
atau buat lubang dengan tugal, jarak antar lubang 25cm-30cm.
-
Buat larikan atau
lubang dengan tugal sejauh 7cm-10cm dikiri dan kanan lubang tanam untuk tempat
pupuk
-
Tanamkan bibit ubi
jalar kedalam lubang hingga pangkal batang terbenam tanah ½ - ⅔ bagian,
kemudian padatkan tanah dekat pangkal stek.
-
Masukkan pupuk dasar
berupa urea ⅓ bagian + TSP seluruh bagian + KCL ⅓ bagian dari dosis anjuran
kedalam lubang kemudian tutup dengan tanag tipis-tipis.
4. Pemulsaan
Pemberian
mulsa jerami pada pertanaman ubi jalar dapat meningkatkan hasil ubi jalar,
selain itu untuk menekan pertumbuhan gulma, menjaga kelembapan dan kesuburan
tanah.
5.
Pemeliharaan tanaman
-
Pengairan dilakukan
selama 15-30 menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya dialirkan
kesaluran pembuangan, pengairan dilakukan secara kontinu hingga tanaman berumur
1-2 bln. Pada periode pembentukkan dan perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu
sebelum panen, pengairan dikurangi atau dihentikan. Waktu pengairan yang paling
baik adalah pagi dan sore hari.
-
Penyulaman dilakukan
apabila ada bibit yang mati dengan cara mencabut bibit yang mati kemudian di
ganti dengan bibit yang baru
-
Pemupukan susulan
dilakukan pada saat umur tanaman 45 hari setelah tanam
-
Penyiangan dan
pembumbunan dilakukan pada saat umur tanaman 1 bln setelah tanam kemudian
diulang pada saat tanaman berumur 2 bln setelah tanam. Penyiangan dan
pembumbunan dilakukan dengan cara membersikan gulma dengan cangkul, lalu
gemburkan tanah disekitar guludan kemudian lakukan pengairan hingga tanah cukup
basah.
-
Pengendalian hama dan
penyakit dapat dilakukan dengan cara kultur teknis diantaranya mengatur waktu
tanam yang tepat,sanitasi kebun, dan pola pergiliran tanaman.
E. PANEN DAN PASCAPANEN
Ø PANEN
Tanaman ubi jalar dapat
dipanen bila ubi-ubinya sudah tua. Kriteria ubi jalar matang fisiologis, antara
lain, ialah bila kandungan tepungnya sudah maksimum ditandai dengan kadar serat
yang rendah dan bila direbus rasanya enak serta tidak berair.
Penentuan waktu panen
didasarkan atas umur tanaman. Jenis atau varietas ubi jalar berumur pendek
dipanen pada umur 3-3,5 bln, sedangkan varietas berumur panjang sewaktu berumur
4,5-5 bln
Tata cara panen ubi
jalar melalui tahap-tahap sebagai berikut :
-
Tentukan pertanaman ubi
jalar yang telah siap dipanen
-
Potong batang ubi jalar
dengan menggunakan parang atau sabit, kemudian batang-batangnya disingkirkan
keluar petakan sambil dikumpulkan
-
Galilah guludan dengan
cangkul hingga terkuak ubi-ubinya
-
Ambil dan kumpulkan ubi
jalar di suatu tempat pengumpulan hasil
-
Bersihkan ubi dari
tanah atau kotoran dan akar yang masih menempel
-
Lakukan seleksi dan
sortasi ubi berdasarkan ukuran besar dan kecil ubi secarah terpisah dan warna
kulit ubi yang seragam
-
Masukkan ubi kedalam
wadah atau karung goni, lalu angkat ketempat penampungan hasil.
Ø PASCAPANEN
Penanganan pascapanen
ubi jalar biasanya ditujukan untuk mempertahankan daya simpan. Penyimpanan ubi
jalar yang paling baik dilakukan dalam pasir atau abu.
Tata cara penyimpanan
ubi jalar dalam pasir atau abu adalah sebagai berikut :
Ø Angin-anginkan
ubi yang baru dipanen di tempat yang berlantai kering selama 2-3 hari
Ø Siapkan
tempat penyimpanan berupa ruangan khusus atau gudang yang kering, sejuk, dan
peredaran udaranya baik.
Ø Tumpukkan
ubi di lantai gudang, kemudian timbun dengan pasir kering atau abu setebal
20cm-30cm hingga permukaan ubi tertutup.
F.
ANALISA USAHA TANI
Analisa usaha
tani tanaman ubi jalar pada lahan seluas 1Ha sebagai berikut :
A.
Biaya
produksi
1. Sarana
produksi
a. Bibit
50.000 setek ( 500 kg ) x 2000/kg =
Rp 1.000.000,00
b. Pupuk
-
Urea 4 sak @ Rp. 90.000 = Rp 360.000,00
-
TSP 2 sak @ Rp. 125.000 = Rp 250.000,00
-
KCl 2 sak @ Rp 120.000 = Rp 240.000,00
c. Pestisida
2 ltr @ Rp 60.000 =
Rp 120.000,00
Jumlah = Rp 1.970.000,00
2. Tenaga
kerja
a. Pengolahan
tanah 10 HKP x 10 hari x 30.000 =
Rp 3.000.000,00
b. Penyiapan
bibit 8 HKW x 2 x 24.000 =
Rp 384.000,00
c. Penanaman
10 HKP x 7 x 30.000 =
Rp 2.100.000,00
5 HKW x 7
x 24.000 = Rp
840.000,00
d. Penyiangan
3 HKP x 4 hari x 30.000 =
Rp 360.000,00
e. Pemupukan
2 HKP x 2 hari x 30.000 =
Rp 120.000,00
f. Pengendalian
hama 3 HKP x 4 hari x 30.000 =
Rp 360.000,00
g. Panen
dan pascapanen 10 HKP x 5hari x 30.000 =
Rp 1.500.000,00
4 HKW x 5hari x 24.000 = Rp 480.000,00
Jumlah = Rp 9.144.000,00
3. PBB =
Rp 20.000,00
4. Penyusutan
alat-alat =
Rp 120.000,00
Jumlah = Rp 140.000,00
Total
Biaya =
Rp. 11.254.000,00
B.
Produksi
dan Pendapatan
1.
Produksi 5000kg x Rp 5000/kg = Rp 25.000.000,00
2.
Total Revenju = Rp 25.000.000-Rp 11.254.000 =
Rp 13.746.00,00
3.
B/C ratio Rp 13.746.000 : Rp 11.254.000 = Rp 1,22
BAB
III
KESIMPULAN
SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa usaha tani di
atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan usaha tani tanaman ubi jalar bila
dikelolah secara baik maka akan sangat menguntungkan selain itu daun dan ubinya
yang segar mempunyai cukup kandungan gizi dan kaya akan kalori yang baik untuk
kesehatan kita. Limbah ubi jalar berupa batang dan daun dapat dimanfaatkan
untuk pakan ternak seperti kelinci dll.
SARAN
Kita ketahui bahwa status ubi jalar di Indonesia sebagai
komoditas pangan belum setaraf dengan padi dan jagung, penggunaan ubi jalar
sebagai makanan pokok kurang diminati oleh hampir semua penduduk di Indonesia.
Padahal potensi ekonomi dan sosial ubi jalar cukup tinggi. Maka dari itu saya
pribadi menganjurkan agar kita tidak memandang ubi jalar sebagai bahan pangan
yang rendah karena ubi jalar sangat baik untuk dijadikan bahan pangan penganti beras
atau jagung.