Monday, 23 July 2012

Marissa Mayer : Musuh Google Sejak Lama




Tepat pada hari Selasa, tanggal 17 Juli 2012 waktu setempat, seorang perempuan bernama Marissa Mayer secara resmi telah menjabat sebagai CEO dari salah satu perusahaan besar di dunia internet, Yahoo. Keputusan Mayer untuk menyeberang ke Yahoo adalah sebuah langkah besar yang dibuat oleh perempuan tersebut, mengingat ia telah menghabiskan waktu 13 tahun untuk membangun Google, baik dari fungsi search engine juga dari tampilan menariknya lewat Google Doodles.

Terlepas dari pergantian status dan fungsi pekerjaannya, Mayer adalah seorang tokoh terkenal di perusahaan Google. Wajahnya cukup dikenal secara umum selama bertahun-tahun. Banyak yang menyebutkan bahwa ia adalah salah satu pribadi yang popular yang bersanding dengan Larry Page dan Sergey Brin. Beberapa media sempat menjulukinya sebagai salah satu perancang produk yang tengah mekar di bawah lampu sorot.

Namun bila Marissa Mayer mempunyai kinerja yang luar biasa dan karir yang cukup baik di Google, mengapa ia bisa memilih untuk meninggalkan perusahaan yang membesarkan namanya?

Secara umum, sosok Marissa Mayer bisa disebut sebagai salah satu bintang. Ia adalah karyawan ke-20 yang bekerja di Google, sesaat setelah lulus dari Stanford University pada tahun 1999 dengan gelar sarjana dan master dari ilmu komputer. Douglas Edwards, karyawan ke-59 Google, menggambarkan sosok Mayer sebagai seorang brilian namun sulit untuk bekerja sesuai aturan saat menjalani hari-hari pertamanya di Google.

Situs The Verge bahkan sempat mengatakan bahwa Mayer adalah seorang staff yang dibenci oleh sebagian besar karyawan di Google. Namun, sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa tak sedikit pula fanboy alias penggemar rahasianya, terus-menerus mengikuti akitivitasnya selama bekerja di Google Mountain View, kantor dari Google.

Mayer sendiri seolah tengah menjalani sebuah hubungan yang teramat intim dengan Google. Lima tahun sudah ia menduduki kursi sebagai Vice President of Search Products and User Experience. Namun tak lama kemudian, ia dipindah-tugaskan dan langsung ditunjuk menjadi Vice President of Location and Local Service. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa pemindahan tersebut terkait dengan rencana Google untuk lebih berkonsentrasi pada produk-produk lain di luar search engine.

Ketika Mayer masih bercokol, kekayaan data adalah segalanya bagi Google. Namun seiring dengan perkembangan, Google lebih memilih untuk fokus pada kekayaan desain dan menyempitkan pengembangan produknya. Bahkan beberapa bulan yang lalu, Google memutuskan untuk menghapus produk iGoogle yang dikembangkan oleh Mayer.

Penunjukkan Mayer sebagai CEO Yahoo memang sebuah kejutan. Tetapi, penunjukkan tersebut juga memperlihatkan sebuah guncangan di lantai bursa. Baru-baru ini, saham Yahoo diberitakan melonjak setinggi 2,3 persen. Pasalnya, pihak investor sepertinya telah mulai menaruh kepercayaan atas diri Marissa Mayer dan rencana jangka panjang yang diprediksi telah diusung oleh perempuan kelahiran 30 Mei 1975 tersebut.

Latar belakang dan pengalaman Mayer selama bekerja di Google memanglah sangat menjanjikan, terutama bagi pihak Yahoo. Ia dikenal sebagai seorang perancang produk-produk Google, Yahoo sendiri seolah telah menunjukkan rencana jangka panjangnya. Keputusan untuk menyingkirkan Ross Levinshon yang sebelumnya menduduki CEO sementara, Yahoo telah memilih untuk lebih terfokus pada pengembangan produk-produknya dan sedikit mengkesampingkan isi dan iklan-iklan.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More