Tepat pada hari Selasa, tanggal 17 Juli 2012 waktu setempat, seorang
perempuan bernama Marissa Mayer secara resmi telah menjabat sebagai CEO
dari salah satu perusahaan besar di dunia internet, Yahoo. Keputusan
Mayer untuk menyeberang ke Yahoo adalah sebuah langkah besar yang dibuat
oleh perempuan tersebut, mengingat ia telah menghabiskan waktu 13 tahun
untuk membangun Google, baik dari fungsi search engine juga dari
tampilan menariknya lewat Google Doodles.
Terlepas dari pergantian status dan fungsi pekerjaannya, Mayer adalah
seorang tokoh terkenal di perusahaan Google. Wajahnya cukup dikenal
secara umum selama bertahun-tahun. Banyak yang menyebutkan bahwa ia
adalah salah satu pribadi yang popular yang bersanding dengan Larry Page
dan Sergey Brin. Beberapa media sempat menjulukinya sebagai salah satu
perancang produk yang tengah mekar di bawah lampu sorot.
Namun bila Marissa Mayer mempunyai kinerja yang luar biasa dan karir
yang cukup baik di Google, mengapa ia bisa memilih untuk meninggalkan
perusahaan yang membesarkan namanya?
Secara umum, sosok Marissa Mayer bisa disebut sebagai salah satu
bintang. Ia adalah karyawan ke-20 yang bekerja di Google, sesaat setelah
lulus dari Stanford University pada tahun 1999 dengan gelar sarjana dan
master dari ilmu komputer. Douglas Edwards, karyawan ke-59 Google,
menggambarkan sosok Mayer sebagai seorang brilian namun sulit untuk
bekerja sesuai aturan saat menjalani hari-hari pertamanya di Google.
Situs The Verge bahkan sempat mengatakan bahwa Mayer adalah seorang
staff yang dibenci oleh sebagian besar karyawan di Google. Namun, sebuah
sumber yang tidak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa tak sedikit
pula fanboy alias penggemar rahasianya, terus-menerus mengikuti
akitivitasnya selama bekerja di Google Mountain View, kantor dari
Google.
Mayer sendiri seolah tengah menjalani sebuah hubungan yang teramat intim
dengan Google. Lima tahun sudah ia menduduki kursi sebagai Vice
President of Search Products and User Experience. Namun tak lama
kemudian, ia dipindah-tugaskan dan langsung ditunjuk menjadi Vice
President of Location and Local Service. Beberapa pendapat menyebutkan
bahwa pemindahan tersebut terkait dengan rencana Google untuk lebih
berkonsentrasi pada produk-produk lain di luar search engine.
Ketika Mayer masih bercokol, kekayaan data adalah segalanya bagi Google.
Namun seiring dengan perkembangan, Google lebih memilih untuk fokus
pada kekayaan desain dan menyempitkan pengembangan produknya. Bahkan
beberapa bulan yang lalu, Google memutuskan untuk menghapus produk
iGoogle yang dikembangkan oleh Mayer.
Penunjukkan Mayer sebagai CEO Yahoo memang sebuah kejutan. Tetapi,
penunjukkan tersebut juga memperlihatkan sebuah guncangan di lantai
bursa. Baru-baru ini, saham Yahoo diberitakan melonjak setinggi 2,3
persen. Pasalnya, pihak investor sepertinya telah mulai menaruh
kepercayaan atas diri Marissa Mayer dan rencana jangka panjang yang
diprediksi telah diusung oleh perempuan kelahiran 30 Mei 1975 tersebut.
Latar belakang dan pengalaman Mayer selama bekerja di Google memanglah
sangat menjanjikan, terutama bagi pihak Yahoo. Ia dikenal sebagai
seorang perancang produk-produk Google, Yahoo sendiri seolah telah
menunjukkan rencana jangka panjangnya. Keputusan untuk menyingkirkan
Ross Levinshon yang sebelumnya menduduki CEO sementara, Yahoo telah
memilih untuk lebih terfokus pada pengembangan produk-produknya dan
sedikit mengkesampingkan isi dan iklan-iklan.
Monday, 23 July 2012
Marissa Mayer : Musuh Google Sejak Lama
12:04
Unknown