Cara
Untuk Menghindari HIV AIDS merupakan hal yang
paling bijak & efektif dilakukan oleh kita, sebab mengobatinya akan lebih
lama dan sulit, di Indonesia kasus HIV AIDS merupakan momok yang menakutkan
karena penyakit ini bersifat menular. mencegah penyakit ini misalnya tidak
melakukan tukar pasangan secara bebas atau menggunakan jarum suntuk secara
bergantian, Sementara itu, angka penderita HIV AIDS di Indonesia terus
meningkat. Hingga September 2006 tercatat jumlah total pengidap HIV positif
mencapai 4.617 orang dan AIDS 6.987 orang. Namun, kasus tersebut merupakan
fenomena gunung es, lebih banyak yang tidak terpantau dari pada yang
dilaporkan. Departemen Kesehatan tahun 2006 memperkirakan jumlah orang
Indonesia yang tertular HIV AIDS berkisar 169
ribu–216 ribu orang. Dari jumlah penjaja seks (180 rbu-265 ribu orang),
8.200-9.640 orang telah terinfensi HIV. Padahal pelanggan penjaja seks di
negeri Muslim terbesar ini mencapai 2,5 juta orang hingga 3,8 juta orang. Dari
jumlah 96 ribu napi, sekitar 4.300-6.000 napi telah terinfensi HIV. Tahun 2010,
diperkirakan angka pengidap viruf HIV mencapai 500 ribu orang. Memang, angka
penderita penyakit mematikan ini akan terus meningkat. Bila terinfeksi oleh HIV
akan kehilangan limfosit T penolong melalui 3 tahap selama beberapa bulan atau
tahun :
1. Seseorang yang sehat
memiliki limfosit CD4 sebanyak 800-1300 sel/mL darah. Pada beberapa bulan
pertama setelah terinfeksi HIV, jumlahnya menurun sebanyak 40-50%. Selama bulan-bulan
ini penderita bisa menularkan HIV kepada orang lain karena banyak partikel
virus yang terdapat di dalam darah, tetapi tubuh tidak mampu meredakan infeksi.
2. Setelah sekitar 6
bulan, jumlah partikel virus di dalam darah mencapai kadar yang stabil, yang
berlainan pada setiap penderita. Perusakan sel CD4+ dan penularan penyakit
kepada orang lain terus berlanjut. Kadar partikel virus yang tinggi dan kadar
limfosit CD4+ yang rendah membantu dokter dalam menentukan orang-orang yang
beresiko tinggi menderita AIDS.
3. 1-2 tahun sebelum
terjadinya AIDS, jumlah limfosit CD4+ biasanya menurun drastis. Jika kadarnya
mencapai 200 sel/mL darah, maka penderita menjadi rentan terhadap infeksi.
Gejala
infeksi HIV dalam waktu beberapa tahun sebelum terjadinya infeksi atau tumor
yang khas untuk AIDS. Gejalanya berupa : pembengkakan kelenjar getah bening,
penurunan berat badan, demam yang hilang - timbul, perasaan tidak enak badan,
lelah, diare berulang, anemia, thrush (infeksi jamur di mulut). Secara
definisi, AIDS dimulai dengan rendahnya jumlah limfosit CD4+ (kurang dari 200
sel/mL darah) atau terjadinya infeksi oportunistik (infeksi oleh organisme yang
pada orang dengan sistem kekebalan yang baik tidak menimbulkan penyakit). Juga
bisa terjadi kanker, seperti sarkoma Kaposi dan limfoma non-Hodgkin, gejala -
gejala dari AIDS berasal dari infeksi HIVnya sendiri serta infeksi oportunistik
dan kanker.
Banyak
obat yang bisa digunakan untuk menangani infeksi HIV : Nucleoside reverse transcriptase inhibitor ( AZT
(zidovudin), ddI (didanosin), ddC (zalsitabin), d4T (stavudin), 3TC
(lamivudin), Abakavir ), Non-nucleoside
reverse transcriptase inhibitor ( Nevirapin, Delavirdin, Efavirenz
), Protease inhibitor ( Saquinavir,
Ritonavir, Indinavir, Nelfinavir ), Obat tersebut ntuk mencegah reproduksi
virus sehingga memperlambat progresivitas penyakit. HIV akan segera membentuk
resistensi terhadap obat tersebut bila digunakan secara tunggal. Pengobatan
paling efektif adalah kombinasi antara 2 obat / lebih, Kombinasi obat bisa
memperlambat timbulnya AIDS pada penderita HIV positif dan memperpanjang
harapan hidup.
Tips Cara pencegahan HIV Aids >>>
Program
pencegahan penyebaran HIV dipusatkan terutama pada pendidikan masyarakat
mengenai cara penularan HIV, dengan tujuan merubah kebiasaan orang - orang yang
beresiko tinggi untuk tertular. Cara pencegahan ini adalah :
1. Untuk orang sehat,
Abstinens ( tidak melakukan hubungan seksual ), Seks aman ( terlindung ).
2. Untuk penderita HIV
positif, Abstinens, Seks aman, Tidak mendonorkan darah atau organ, Mencegah
kehamilan, Memberitahu mitra seksualnya sebelum dan sesudah diketahui
terinfeksi.
3. Untuk penyalahguna
obat - obatan, Menghentikan penggunaan suntikan bekas atau bersama - sama,
Mengikuti program rehabilitasi.
4. Untuk profesional
kesehatan, Menggunakan sarung tangan lateks pada setiap kontak dengan cairan
tubuh, Menggunakan jarum sekali pakai.
Diagnosa penderita
penyakit AIDS
Untuk dapat didiagnosis dengan AIDS, seseorang
harus memiliki jumlah CD4 di bawah 200 atau mengalami komplikasi AIDS, seperti:
- Pneumocystis pneumonia jiroveci
- Cytomegalovirus
- Tuberkulosis
- Toksoplasmosis
- Kriptosporidiosis
Komplikasi di atas sering juga di sebut sebagai
gejala hiv aids. Berbagai penyebab HIV AIDS dapat ditularkan mealalui
darah yang terinfeksi, air mani atau cairan vagina yang memasuki tubuh.
Seseorang tidak dapat terinfeksi melalui kontak biasa seperti memeluk, mencium,
menari atau berjabat tangan dengan seseorang yang menderita HIV atau AIDS. HIV
tidak dapat ditularkan melalui air, udara atau melalui gigitan serangga. Secara
umum penyebab penyakit
HIV AIDS tertular melalui :
- Selama seks. Anda dapat menjadi terinfeksi jika Anda melakukan hubungan seks vaginal, anal atau oral dengan pasangan yang terinfeksi yang darah, air mani atau cairan vagina memasuki tubuh Anda. Virus ini dapat memasuki tubuh melalui mulut atau air mata luka kecil yang kadang-kadang berkembang di dubur atau vagina selama aktivitas seksual.
- Transfusi darah. Dalam beberapa kasus, virus dapat ditularkan melalui transfusi darah.
- Berbagi jarum. virus HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi. Berbagi kepemilikan obat intravena menempatkan Anda pada risiko tinggi HIV dan penyakit menular lainnya seperti hepatitis.
- Dari ibu ke anak. ibu yang terinfeksi dapat menginfeksi bayi selama kehamilan atau persalinan, atau melalui menyusui. Tetapi jika perempuan menerima pengobatan untuk infeksi virus HIV selama kehamilan, risiko untuk bayi mereka secara signifikan berkurang. (source : kesehatan123.com)
Demikian artikel mengenai penyebab
dan gejala hiv aids, sebagai tambahan pengetahuan baca juga artikel
dina yang lain tentang penyakit
asam urat, darah
tinggi, kanker
payudara, maag,
dan kolesterol
tinggi semoga dapat bermanfaat.
Penyebab
HIV/AIDS
Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan
sepenuhnya. tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit
penyakit AIDS menunjukkan bahwa adafaktor-faktor
lain yang berperan di sini. Penggunaan alkohol dan obat bius, kurang gizi,tingkat stress yang tinggi dan adanya penyakit
lain terutama penyakit yang ditularkan lewatalat kelamin merupakan
faktor-faktor yang mungkin berperan di antaranya adalah waktu.Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV
secara terus menerusmemperlemah sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang
dan menghancurkankelompok-kelompok sel-sel
darah putih tertentu yaitu sel
T-helper.
Normalnya sel
T-helper
ini (juga disebut sel T4) memainkan
suatu peranan penting pada pencegahan infeksi. Ketikaterjadi
infeksi, sel-sel ini akan berkembang dengan cepat, memberi tanda pada bagian
sistemkekebalan tubuh yang lain bahwa telah terjadi infeksi. Hasilnya, tubuh
memproduksi antibodiyang menyerang dan menghancurkan bakteri-bakteri dan
virus-virus yang berbahaya.Selain mengerahkan sistem kekebalan tubuh untuk
memerangi infeksi, sel
T-helper
juga memberi tanda bagi sekelompok
sel-sel darah putih lainnya yang disebut sel
T-suppressor
atau T8, ketika tiba saatnya bagi
sistem kekebalan tubuh untuk menghentikanserangannya. Biasanya kita memiliki
lebih banyak sel-sel
T-helper
dalam darah daripada sel-sel
T-suppressor,
dan ketika sistem kekebalan sedang bekerja dengan baik,
perbandingannyakira-kira dua banding satu. Jika orang menderita penyakit AIDS,
perbandingan inikebalikannya, yaitu sel-sel
T-suppressor
melebihi jumlah sel-sel
T-helper.
Akibatnya,penderita AIDS
tidak hanya mempunyai lebih sedikit sel-sel penolong yaitu sel
T-helper
untuk mencegah infeksi, tetapi juga
terdapat sel-sel penyerang yang menyerbu sel-selpenolong yang sedang bekerja.Selain mengetahui bahwa virus HIV membunuh sel-sel
T-helper,
kita jugaperlu tahu
bahwa tidak seperti virus-virus yang lain, virus HIV ini mengubah struktur sel
yang6
diserangnya. Virus ini menyerang dengan
cara menggabungkan kode genetiknya denganbahan genetik sel yang menularinya.
Hasilnya, sel yang ditulari berubah menjadi pabrik pengasil
virus HIV yang dilepaskan ke dalam aliran darah dan dapat menulari sel-sel
T-helper
yang lain. Proses ini akan terjadi
berulang-ulang. Virus yang bekerja seperti ini disebut
retrovirus
.HIV tidak hanya
menyerang sistem kekebalan tubuh. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa virus ini
juga merusask otak dan sistem saraf pusat. Otopsi yangdilakukan pada otak pengidap AIDS yang telah
meniggal mengungkapkan bahwa virus inijuga
menyebabkan hilangnya banyak sekali jaringan otak. Pada waktu yang bersamaan,peneliti lain telah berusaha untuk mengisolasi HIV
dengan cairan
cerebrospinal
dari orangyang tidak menunjukkan
gejala-gejala terjangkit AIDS. Penemuan ini benar-benar membuatrisau.
Sementara para peneliti masih berpikir bahwa HIV hanya menyerang sistem
kekebalan,semua orang yang terinfeksi virus
ini tetapi tidak menunjukkan gejala terjangkit AIDS ataupenyakit yang
berhubungan dengan HIV dapat dianggap bisa terbebas dari kerusakan jaringanotak. Saat ini hal yang cukup mengerikan adalah
bahwa mereka yang telah terinfeksi virusHIV pada akhirnya mungkin
menderita kerusakan otak dan sistem saraf pusat.Penyakit AIDS disebabkan oleh
virus HIV yang menyerang sel-sel Limfosit(sel
T helper) yang berfungsi melindungi tubuh terhadap terjadinya infeksi sehingga
dayatahan tubuh penderita berkurang dan mudah terinfeksi oleh berbagai
penyakit